Minggu, 07 Juni 2009

Salmonellosis

Salmonellosis merupakan infeksi bakteri Salmonella. Kebanyakan orang yang terinfeksi salmonella mengalami diare, demam, muntah, dan kejang/kram pada perut pada 12 hingga 72 jam setelah terinfeksi. Dalam kebanyakan kasus, penyakit berlangsung 3 sampai 7 hari; kebanyakan orang akan sembuh tanpa pengobatan. Namun, pada beberapa orang lain, diare mungkin akan menjadi parah dan mengakibatkan pasien sangat kekurangan air pada tubuhnya (dehidrasi) sehingga mengharuskan dia untuk dibawa ke rumah sakit. Di rumah sakit, pasien akan mendapat suplai tranfusi darah untuk meringankan dehidrasi dan diberi obat untuk mengurangi/menghilangkan gejala seperti pengurangan demam. Dalam kasus parah, infeksi Salmonella akan menyebar dari usus ke aliran darah kemudian ke tempat lainnya di tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kematian, kecuali jika orang itu segera diobati dengan antibiotik. Orang tua, bayi, dan orang-orang dengan sistem kekebalan rendah lebih mungkin untuk mengalami kondisi penyakit parah.

Jenis salmonella yang biasanya dikaitkan dengan infeksi pada manusia disebut Non-Typhoidal Salmonella. Biasanya bersumber dari:

  • Unggas, babi, dan ternak, jika daging tidak dipersiapkan dengan baik dan benar,
  • Telur dan susu, serta produk telur, jika tidak dijaga kebersihannya, ditangani, atau didinginkan dengan benar,
  • Reptil seperti kura-kura, lizard, dan ular, karena mereka bisa membawa bakteri di kulitnya,
  • Hewan rumah peliharaan,
  • Buah-buahan dan sayuran yang terkontaminasi atau sudah membusuk.

Jarang sekali bentuk salmonella (yang disebut typhoidal salmonella) dapat mengakibatkan penyakit demam tipus. Ini hanya dibawa oleh manusia dan biasanya penularan terjadi melalui kontak langsung dengan fecal (kotoran) orang yang terinfeksi, langsung maupun tidak langsung.

Gejala

Bakteri yang menjangkiti inilah yang biasanya menyebabkan gejala daripada apapun racun/toksin yang dihasilkannya. Gejala biasanya terjadi pada saluran pencernaan (gastrointestinal) termasuk mual, muntah, kram abdominal dan diare berdarah dengan lendir. Sakit kepala, kelelahan dan bintik-bintik merah juga mungkin. Gejala-gejala tersebut mungkin menjadi parah terutama pada anak-anak dan orang tua. Gejala terakhir umumnya sampai satu minggu, dan dapat muncul 12 hingga 72 jam setelah proses menelan bakteri.

Setelah infeksi bakteri, arthritis reaktif (a.k.a. Reiters Syndrome) dapat berkembang. Dalam sabit-cell anemia, osteomyelitis karena infeksi Salmonella jauh lebih umum daripada penyebab umumnya.

Pencegahan

Makanan harus dimasak ke 68 °C – 72 °C (145 °F – 160 °F) dan cairan seperti soup atau gravie(?) harus direbus. Pembekuan tidak cukup untuk membunuh salmonella. Sedangkan salmonella biasanya sensitif panas, hal yang sama yang tidak bisa diaplikasikan di lingkungan lemak tinggi.

Antibodi dan pengembangan vaksin

Antibodi Salmonella pertama ditemukan pada anak-anak di Malawi dalam penelitian yang diterbitkan pada 2008. Peneliti Malawi telah mengidentifikasi sebuah antibodi yang melindungi anak-anak terhadap infeksi bakteri pada darah yang disebabkan oleh Salmonella. Diharapkan dari hal ini nantinya akan tercipta vaksin untuk penyakit Salmonellosis.



Sejarah



Kata Salmonellosis & Salmonella berasal dari nama penemunya, Daniel E. Salmon (1850-1914), seorang ahli bedah Amerika. Dia dapat bantuan dari Theobald Smith, dan bersama-sama mereka menemukan bakteri tersebut dalam babi.

Bakteri Salmonella masuk ke tubuh penderita melalui makanan atau minuman yang tercemar bakteri ini. Akibat yang ditimbulkan bila terinfeksi bakteri Salmonella adalah peradangan pada saluran pencernaan sampai rusaknya dinding usus. Akibatnya penderita akan mengalami diare, sari makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik sehingga penderita akan tampak lemah dan kurus. Racun yang dihasilkan oleh bakteri Salmonella menyebabkan kerusakan otak, organ reproduksi wanita bahkan yang sedang hamilpun dapat mengalami keguguran.


Satwa yang bisa menularkan penyakit salmonella ini antara lain primata, iguana, ular, dan burung.


Posted by eGuru Uroborus

0 komentar:

About This Blog

  © Free Blogger Templates Cool by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP