Buah merah (Pandanus conoideus) atau yang dikenal luas di Wamena dengan nama tawi / sauk ekendi adalah tanaman asli Papua yang tumbuh di dataran rendah (40 m dpl) sampai dataran tinggi (2.000 m dpl). Namun populasi terbanyak terdapat di dataran dengan ketinggian 1.200 hingga 2.000 m dpl. Buah merah biasa tumbuh bergerombol dalam satu area, jarang tumbuh menyendiri.
Buah merah tumbuh di daerah dengan suhu di bawah 17 derajat Celcius dengan curah hujan rata-rata 186 mm per bulan dan jumlah penyinaran matahari 57% dan tekanan udara rata-rata 896 mb. Tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dgn pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16 m dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5 sampai 8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah. Kultivar buah berbentuk lonjong dgn kuncup tertutup daun buah.
Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah maroon terang. Walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yg berbuah berwarna coklat dan coklat-kekuningan. Budidaya tanaman dipelopori oleh seorang warga lokal Nicolaas Maniagasi sejak tahun 1983, dan atas jerih payahnya tersebut mendapatkan penghargaan lingkungan hidup Kehati Award 2002.
Buah merah sudah secara turun-temurun dikonsumsi oleh masyarakat Papua sebagai penambah energi dan daya tahan tubuh. Buah Merah merupakan suatu tanaman/Panadous Conoidus merupakan tanaman yang tumbuh di Papua dan dapat ditemukan kota Jayawijaya, Manokwari, Timika, Nabire dan Sorong.
Buah Merah dapat tumbuh di hutan tropis dan tumbuh di daerah Pegunungan dengan ketinggian sekitar 2000-3000 meter di atas permukaan laut di Papua.
Daging buah inilah yang kemudian dipotong potong, direbus dan diolah menjadi minyak yang sangat berkhasiat untuk kesehatan manusia. Dari buah merah sepanjang 1 meter dengan berat 20-30 kg hanyalah dihasilkan sekitar 250ml minyak.
Kehebatan buah merah mulai terkuak setelah seorang peneliti dari Universitas Cendrawasih, Drs. I Made Budi MSi, pada akhir tahun 2004 lalu mengungkapkan secara ilmiah tentang khasiat pengobatan dan kandungan gizi yang luar biasa yang dikandung dalam buah ini. Sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih beliau sempat mengamati secara seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi buah merah sebagai obat cacing, penyakit kebutaan, dan penyakit kulit. Menurutnya, buah ini mengandung zat-zat alami yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan proses metabolisme. Diantaranya adalah karotenoid, betakaroten, alfa tokoferol, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat dan dekanoat, omega 3 dan omega 9 yang berperan sebagai senyawa anti radikal bebas pengendali beragam penyakit seperti kanker, hipertensi, paru - paru dan infeksi. Selain itu, buah merah mengandung banyak kalori untuk menambah energi, kalsium, serat, protein, vitamin B1, vitamin C dan nialin. Kandungan kalorinya tinggi, mencapai 400 kilo kalori /100 gram daging buah. Tak heran jika setelah meminumnya orang akan merasa bugar dan nafsu makan meningkat.
Adapun yang diminum dari buah merah ini adalah dalam bentuk saripati. bentuknya seperti minyak goreng, hanya saja berwarna merah kental dan berbau seperti wijen.
Komposisi kandungan Sari Buah Merah adalah sebagai berikut :
Asam Lemak Bebas : 21.96 %
Bilangan Asam : 42.22 %
Bilangan Iod : 44.46 %
Bilangan Peroksida : 3.17 Meg/1000 gr
Bilangan Penyabunan : 23.33 KOH/gr
Kecerahan Jenis Minyak : 5.79
Total Karoten : 12 333 Ppm
Konsentrasi Betakaroten : 500 – 800 Ppm
Total Tokoferol : 10 319
Komposisi asam lemak takjenuh : Asam Dekanoat : 0.035 % Asam Laurat : 0.249 % Asam Lyristat : 0.168 % Asam Pentadekanoat : 0.292 % Asam Palmitat : 14.336 % Asam Stearat : 1.801 % | Asam Palmitoleat : 1.022 % Asam Oleat : 56.213 % Asam Lioleat : 5.257 % Asam Linoleat : 3.248 % Asam Elkosanoat : 0.786 % |
Buah Merah termasuk jenis Pandanus dengan tinggi 16 meter yang diperlengkapi dengan free stand limp yang tingginya mencapai 5-8 meter dengan rhizome pada lower limo. Berbentuk oval dan pucuknya ditutupi dengan daun buah tersebut. Panjangnya adalah 55 cm dan berdiameter 10-15 dan beratnya adalah 2-3 kg. Warnanya adalah merah menyala bahkan beberapa diantaranya berwarna coklat dan coklat kekuningan.
Ada 30 varian Buah Merah, tetapi ada 4 jenis yang memiliki nilai yang cukup tinggi yaitu merah panjang, pendek merah, coklat dan kuning. Buah merah yang berfungsi sebagai obat adalah yang merah panjang dan panjangnya adalah 100 cm berdiameter 18 cm. Ujungnya tumpul dan berbentuk silinder dengan berat 7,5 kg.
Buah Merah dikonsumsi sebagai makanan tradisional oleh orang Papua . Ekstrak Buah Merah dikonsumsi makanan suplemen dan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Buah Merah dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit yang mematikan.Penemu obat Buah Merah adalah Drs I Made Budi MSi. Berkhasiat menyembuhkan beragam penyakit degeneratif dan gangguan metabolisme karena pola makan seperti kanker, tumor, hepatitis, diabetes, jantung koroner, gangguan prostat, darah tinggi, kolesterol, stroke, dan HIV
. Sirosis Hati Buah Merah Penyembuhnya
Sinar semangat kini terpancar dari kedua bola mata wanita itu. Kondisi tubuh segar bugar saat Albertin Salong menerima Trubus. Raut wajah ceria sepanjang wawancara berlangsung. Hanya beberapa kerutan dan garis menghitam di seputar bola mata yang menunjukkan sisa penderitaannya.
Kondisi itu jauh berbeda dibanding setahun lalu saat wanita 50 tahun yang tinggal di Papua itu tergolek lemah di salah satu rumah sakit di Makassar. Kanker hati membuat tubuhnya kurus kering, kulit dan mata menguning, serta tatap mata sayu tak bersinar.
Ia masih ingat kejadian pada Mei 2003. Ketika itu ia hanya bisa menatap lemah seember cairan kuning di sudut kamar rumah sakit. Hari itu 7 liter cairan kuning harus disedot dari tubuhnya. Sesaat ia bisa bernapas lega lantaran tak ada lagi yang menekan paru-paru. Namun, beberapa hari kemudian, perut mulai berisi cairan lagi. Karena itulah sedot cairan tak bisa ditawar-tawar: 2 minggu sekali. Ia pun butuh asupan albumin dari luar yang berharga Rp1,6-juta per dosis.
Sirosis (pengerasan jaringan, red) memang telah membuat organ hati Albertin tak berfungsi. Hati tak sanggup lagi memproduksi albumin yang bertugas mencegah masuknya cairan darah ke dalam jaringan. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan di dalam jaringan. Rongga perut pun penuh berisi cairan lantaran tersumbatnya pembuluh darah vorta-pembuluh darah yang menuju ke hati. Penyumbatan itu membuat pigmen empedu terserap ke dalam darah. Akibatnya, kulit dan bagian putih mata menguning (ikterus, red).
Kerusakan sel-sel hati juga membuat proses pencernaan dan metabolisme terganggu. Tubuh makin kurus dan tak bertenaga lantaran tak ada asupan makanan. Apalagi, selera makan terus menurun karena gangguan pencernaan. Berbagai obat yang masuk sulit dicerna dan diserap tubuh lantaran terganggunya metabolisme.
Dokter ahli yang menangani tak mampu berbuat banyak. "Secara medis penyakit ibu sudah sangat parah. Kami hanya bisa berusaha, tapi Tuhan yang menentukan," kata sang dokter seperti ditirukan Albertin. Ucapan dokter itu pula yang memaksanya pulang ke Papua dalam kondisi tubuh sangat lemah.
Suatu ketika seorang kerabat menyarankan Albertin untuk mencoba buah merah yang sedang ramai dibicarakan. Sejak September 2003 ia mulai mengkonsumsi buah merah 2 x sehari masing-masing 1 sendok makan. "Seminggu mengkonsumsi, ada perubahan luar biasa. Pencernaan menjadi normal kembali," paparnya. Frekuensi sedot pun berkurang menjadi 40 hari sekali. Karena itu, ia makin serius melanjutkan pemakaian obat itu hingga memperoleh kesembuhan total setelah 1,5 bulan mengkonsumsi.
Kaya Senyawa Aktif
Drs I Made Budi MSi yang pertama kali memperkenalkan buah merah sebagai obat. Semula ahli gizi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Cenderawasih, Jayapura, itu hanya ingin mengungkap kandungan gizinya. "Masyarakat pedalaman yang mengkonsumsi buah merah jarang ditemukan mengidap penyakit degeneratif. Bahkan, dari data statistik setempat, mereka memiliki angka harapan hidup cukup tinggi," papar kelahiran Dumoga, Bolaangmongondow, Sulawesi Utara, itu.
Hasil analisis kandungan kimiawi buah merah itulah yang mengilhami Made untuk menjadikannya sebagai obat. Mula-mula ia melakukan serangkaian penelitian skala laboratorium. Setelah yakin akan kemampuan buah merah barulah ia mencoba kepada banyak penderita penyakit.
Albertin Salong hanyalah satu di antara hampir 1.000 pasien yang telah merasakan keampuhan buah merah. Awalnya, buah merah hanya dicobakan kepada sekitar 400 penderita kanker di berbagai daerah. Namun, karena terbukti mampu memberikan tingkat kesembuhan hingga 60-70%-beberapa di antaranya sembuh total, ia pun diminati pasien penyakit lain. Mulai dari kolesterol, asam urat, diabetes, hipertensi, flek paru, hepatitis, jantung koroner, mata, osteosporosis (rapuh tulang, red), hingga HIV.
Menurut Made, buah merah mengandung zat-zat gizi bermanfaat dalam kadar tinggi. Di antaranya betakaroten, tokoferol, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dan dekanoat. Semuanya merupakan senyawa-senyawa obat yang aktif. Betakaroten dan tokoferol (vitamin E, red), misalnya, dikenal sebagai senyawa antioksidan yang ampuh.
Membunuh Radikal Bebas
Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ia meningkatkan jumlah sel-sel pembunuh alami dan memperbanyak aktivitas sel-sel T helpers dan limposit. Suatu studi membuktikan, konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh memiliki sel-sel pembunuh alami lebih banyak.
Bertambahnya sel-sel pembunuh alami menekan kehadiran sel-sel kanker. Mereka ampuh menetralisir radikal bebas-senyawa karsinogen penyebab kanker. Jika antioksidan tersedia setiap saat dalam darah sel-sel tubuh terlindung dari kerusakan akibat radikal bebas.
Peran buah merah sebagai antikarsinogen makin lengkap dengan kehadiran tokoferol. Senyawa ini berperan dalam memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Ia mengurangi morbiditas dan mortalitas sel-sel jaringan. Ia juga menjadi semacam pemadam kebakaran yang menangkal dan mematikan serbuan radikal bebas. Kolesterol dalam darah pun dinetralisir.
Gampang Diserap
Buah merah mengandung omega-9 dan omega-3 dalam dosis tinggi. Sebagai asam lemak tak jenuh, ia gampang dicerna dan diserap sehingga memperlancar proses metabolisme. buah merah meluruhkan LDL (kolesterol yang mengakibatkan penumpukan flek di dalam pembuluh, red) dan meningkatkan kadar HDL (kolesterol yang memperlancar proses peredaran darah, red). Efeknya, terjadi keseimbangan kolesterol di dalam darah.
Asam lemak yang dikandung buah merah merupakan antibiotik dan antivirus. Mereka aktif melemahkan dan meluruhkan membran lipida virus serta mematikannya. Bahkan, virus tak diberi kesempatan untuk membangun struktur baru sehingga tak bisa melakukan regenerasi. Karena kemampuan itu, ia efektif menghambat dan membunuh beragam strain virus, termasuk virus hepatitis yang merusak sel hati. Ia juga terbukti menghambat dan membunuh sel-sel tumor aktif.
Lancarnya proses metabolisme sangat membantu proses penyembuhan penyakit. Sebab, tubuh mendapat asupan protein yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Pasien pun tak perlu mendapatkan asupan protein dari luar. Bahkan, dengan membaiknya metabolisme sangat membantu hati meregenerasi sel-sel hati yang rusak akibat hepatitis. (Fendy R Paimin)
Sejauh ini tak sedikit penderita penyakit degeneratif dan kronis, seperti diabetes, kolesterol, jantung, kanker, bahkan AIDS yang sebelumnya telah kehilangan harapan hidup kembali bisa bernafas lega setelah mendengar buah merah mampu mengobati berbagai penyakit tersebut.
Selain mengandung senyawa antioksidan dan antivirus dalam dosis tinggi, buah merah juga mengandung vitamin dan mineral esensial yang cukup lengkap. Zat-zat gizi yang terkandung dalam buah merah terbukti sangat efektif untuk mengatasi berbagai penyakit degeneratif dan gangguan metabolisme akibat pola makan yang keliru.
Sari buah merah yang diolah dari 100% daging buah Pandanus Conoideus Lam mengandung senyawa antioksidan dalam dosis tinggi. Di antaranya betakaroten, tokoferol, dan virblastin. Selain itu buah merah juga mengandung asam oleat dan asam linoleat, asam lemak tak jenuh yang gampang diserap oleh tubuh. Kandungan beta karoten, tokoferol, asam lemak tak jenuh (omega 3, omega 6, omega 9), kalsium, energi, dan zat aktif lainnya terbukti sangat berpengaruh dalam membantu proses penyembuhan.
Sari buah merah dikenal sebagai obat tradisional dari Papua yang secara empiris telah terbukti sebagai obat alternatif untuk menyembuhkan penyakit-penyakit seperti kanker, hiv aids, tumor, hipertensi dll. Saat ini sari buah merah memang sudah gampang diperoleh, karena semakin banyaknya produsen ataupun penjual yang menawarkan produk sari buah merah. Hal ini jugalah yang justru membuat Anda bingung untuk memilih produk sari buah merah yang baik, produk sari buah merah yang berkualitas, asli dan murni. Akan tetapi, sebaiknya anda harus berhati-hati dalam memilihnya.
Kandungan yang paling menonjol dari buah merah adalah antioksidan. Beberapa antioksidan yang sangat penting antara lain betakaroten, tokoferol, dan juga kalsium. Bahkan, kandungan kalsium dalam buah merah merupakan yang tertinggi di dunia. Kalsium sangat penting dalam metabolisme tubuh untuk memperbaiki kondisi kesehatan. Kalsium berfungsi sebagai kofaktor dalam mempercepat dan memperbaiki proses metabolisme tubuh.
Peran Buah Merah dalam Membantu Proses Penyembuhan
Kanker dan Tumor
Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang tumbuh dengan cepat dan tak terkendali. Penyebabnya zat karsinogen, radiasi, virus, hormon.
Kandungan tokoferol dan beta karoten merupakan antioksidan (penangkal racun) dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta mencegah dan menghambat permbiakan sel-sel kanker (karsinogen).
Hepatitis
Hepatitis merupakan gangguan pada fungsi hati yang sebagian besar disebabkan adanya virus. Hepatitis B dan C yang tidak diobati dapat berkembang menjadi kanker hati (sorosis).
Sari buah merah mengandung antivirus dan antioksidan yang dapat menghambat pembentukan sel kanker. Selain itu, sari buah merah memacu regenerasi sel hati.
Hipertensi, Stroke, dan Jantung
Seseorang dinyatakan hipertensi bila tekanan darahnya di atas 140/90 mm Hg. Orang beresiko terkena hipertensi bila tinggi kolesterol, makan makanan beralkohol, merokok, obesitas, dan kurang olah raga. Penyakit yang sering menyertai hipertensi yaitu stroke dan serangan jantung.
Buah merah mengandung tokoferol yang dapat mengencerkan darah dan memperlancar sirkulasi darah sehingga kandungan oksigen dalam darah normal. Beta karoten dapat memperlambat penumpukan flek dalam pembuluh darah sehingga aliran darah ke otak maupun jantung dapat berjalan lancar.
Kolesterol
Tinggi kolesterol dalam darah, terutama trigliserida dan HDL (High Density Lipoprotein), dapat menyebabkan pengapuran dan penyempitan pembuluh darah di jantung, otak dan ginjal. Pemicunya adalah konsumsi makanan yang mengandung asam lemak jenuh yang berlebihan.
Sari buah merah dapat menetralisir kolesterol dalam darah.
AIDS
Walaupun para ahli telah bertahun-tahun mencoba membuat obat untuk menyembuhkan AIDS tetap saja obatnya masih belum ditemukan. Mungkin Anda sendiri merasa tidak percaya mengenai khasiat buah merah yang satu ini. Namun khasiat buah merah untuk menyembuhkan AIDS sudah terbukti. Salah satu seorang yang terbebas dari cengkeraman kematian akibat AIDS adalah Agustina Sawery.
Agustina Sawery sempat menurun berat tubuhnya dari 50 kg menjadi 27 kg. Ia mengalami infeksi anus, gangguan fungsi hati, mulut bercendawan dan infeksi paru-paru. Nampaknya Agustina tinggal menunggu jam kematiannya. Maka dia datang kepada Drs I Made Budi MS.Saat itu Made sudah dikenal luas di Papua lantaran kerap mengobati penyakit seperti kanker dengan ekstrak buah merah. Kemudian Agustina diberikan ekstrak buah merah yang dikonsumsi tiga kali sehari.
Sejak mengkonsumsi buah merah keadaannya mulai membaik. Berat badannya yang sempat turun sampai menjadi 27 kg mulai meningkat menjadi 46 kg. Kulitnya yang semua busik menjadi mulus kembali. Rambutnya yang sempat rontok mulai tumbuh lagi. Agustina menjadi jauh lebih bugar.
Dikabarkan bahwa kemampuan buah merah menyembuhkan AIDS adalah karena buah merah mengandung tokoferol dan betakaroten yang sangat tinggi. Kedua kandungan ini berfungsi sebagai antioksidan dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tokoferol dan betakaroten akhirnya berkombinasi untuk memecah asam amino yang dibutuhkan oleh virus penyebab AIDS, HIV, sehingga virus tersebut tak dapat melangsungkan hidupnya.
Kanker dan Tumor
Khasiat lain buah merah adalah mengobati kanker dan tumor. Kanker dan tumor tak diragukan lagi merupakan salah satu penyebab kematian terbesar. Disebabkan oleh apa kanker dan tumor itu? Penyakit ini disebabkan oleh ketidakteraturan hormon dalam tubuh yang menyebabkan tumbuhnya daging di jaringan tubuh normal.
Buah merah dapat mengobati kanker karena kandungan tokoferolnya sangat tinggi, yaitu mencapai 11.000 ppm dan betakarotennya mencapai 7.000 ppm. Kedua senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mencegah pembiakan sel-sel kanker.
Stroke dan Darah Tinggi
Stroke disebabkan oleh darah yang membeku dan penyempitan pembuluh darah. Salah satu penyebab penyakit ini adalah darah tinggi. Tekanan darah tinggi menyebabkan penggumpalan darah sehingga pembuluh darah menyempit, akibatnya supplai darah berkurang. Lebih dari itu, pembuluh darah bisa pecah. Penyakit ini, bila tidak menyebabkan kematian, dapat menyebabkan kelumpuhan anggota badan.
Darah tinggi sendiri disebabkan oleh kerja jantung yang memompa darah terlalu cepat. Hal ini salah satunya disebabkan oleh karena darah kekurangan oksigen atau oksigen yang terlalu kental.
Buah merah mengandung tokoferol yang dapat mengencerkan darah dan memperlancar sirkulasi darah sehingga kandungan oksigen dalam darah menjadi normal.
Asam Urat
Asam urat disebabkan karena terganggunya fungsi lever sehingga lever memproduksi asam urat secara berlebihan. Asam urat akhirnya tertampung di dalam ginjal menjadi batu dan dibawa ke ujung-ujung jari tangan dan kaki serta mengumpul di sana.
Tokoferol dalam buah merah mengencerkan darah dan memperbaiki sistem kerja lever. Sistem kerja lever, setelah diperbaiki, memproduksi kadar asam urat yang normal.
Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
Penyakit ini disebabkan karena kelenjar pankreas tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang memadai. Akibatnya, kandungan gula dalam darah meningkat.
Kandungan tokoferol dalam buah merah memperbaiki kerja pankreas sehingga fungsi pankreas menjadi normal kembali.
Osteoporosis
Disebabkan pengeroposan tulang, osteoporosis disebabkan oleh kekurangan kalsium. Penyakit ini umumnya menyerang mereka yang sudah berusia senja.
Buah merah kaya akan kalsium sehingga dapat mencegah dan mengobati osteoporosis. Dalam 100 gram buah merah segar terkandung 54.000 miligram kalsium.
Gangguan Mata
Kandungan betakaroten yang tinggi dalam buah merah dapat mengatasi banyak jenis penyakit mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Betakaroten diserap oleh tubuh dan diolah menjadi vitamin A.
Meningkatkan Kecerdasan
Kandungan omega 3 dan omega 9 dalam buah merah dapat merangsang daya kerja otak dan meningkatkan kecerdasan. Oleh karena itu buah merah cocok untuk dikonsumsi oleh anak-anak.
Meningkatkan Gairah dan Kesuburan
Buah merah, menurut mereka yang mengkonsumsinya, dapat membantu meningkatkan gairah seksual kaum pria. Efek pengobatan bervariasi, ada yang bereaksi setelah 15 menit meminumnya, ada juga yang setelah satu atau dua jam meminumnya.
Vitamin E dalam buah merah membantu meningkatkan produksi sperma. Selain itu, buah merah mengandung energi tinggi, yaitu 400 kilo kalori.
LATAR BELAKANG
Buah merah awalnya hanya digunakan untuk makanan babi dan tumbuh liar di hutan Papua. Kepopuleran buah merah baru terangkat dan menjadi berharga setelah Drs. I Made Budi MSc berhasil membuat buah merah sebagai obat alternatif untuk menyembuhkan penyakit-penyakit mematikan, seperti Kanker, Diabetes, Tumor, rematik, jantung hingga HIV/AIDS. Nama latin Buah Merah adalah "Pandanus Conoideus Lam" (Red Fruit=English) adalah tanaman khas spesifik atau endemik yang tumbuh di pulau Papua. Tanaman buah merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dgn pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16m dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5 sampai 8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah. Kultivar buah berbentuk lonjong dgn kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah maroon terang. Walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yg berbuah berwarna coklat dan coklat-kekuningan.
Proses Kerja Buah Merah
Proses kerja buah merah yaitu, betakaroten yang tinggi bermanfat sebagai antioksidan yang mampu mem-blow-up perkembangan kanker atau menonaktifkan pertumbuhan kanker melalui proses metabolisme. Berbagai jurnal penelitian telah membuktikan bahwa betakaroten terbukti bermanfaat sebagai obat kanker. Drs. I Made Budi Msc. sudah menguji ke berbagai penyakit degeneratif lainnya seperti asam urat, kolesterol, jantung, dan darah tinggi. Semua penyakit tersebut tidak sukar dibasmi dengan sari buah merah. Dengan kata lain, betakaroten dan tokoferol ibarat pemadam kebakaran.
Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya flek pada arteri sehingga aliran darah ke jantung dan ke otak menjadi lancar tanpa hambatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Betakaroten meningkatkan jumlah sel-sel pembunuh alami dan memperbanyak aktifitas sel-sel T helpers dan limfosit. Bertambahnya sel-sel pembunuh alami menekan radikal bebas, senyawa karsinogen dan kehadiran sel kanker. Jika antioksidan tersedia setiap saat dalam darah maka sel-sel tubuh terlindungi dari kerusakan akibat radikal bebas. Peran buah merah sebagai antikarsinogen semakin lengkap dengan kehadiran tokoferol. Senyawa ini berperan dalam memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan mengurangi mobiditas dan mortalitas sel jaringan. Kolesterol dalam darah pun dinetralisir. Buah merah juga mengandung omega 3 dan omega 9 dalam dosis tinggi. Sebagai asam lemak tak jenuh, omega 3 dan omega 9 gampang dicerna dan diserap sehingga memperlancar proses metabolisme.
Sari buah merah meluruhkan LDl (kolesterol yang menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah dan meningkatkan HDL (kolesterol yang memperlancar peredaran darah) sehingga terjadi keseimbangan kolesterol dalam darah. Lancarnya proses metabolisme sangat membantu proses penyembuhan penyakit. Sebab, tubuh mendapat asupan protein yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan, dengan membaiknya proses metabolisme akan sangat membantu hati meregenerasi sel-sel hati yang rusak akibat hepatitis.
Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktifitas sel T Helpers dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker.
Dalam beberapa penelitian terbatas yg dilakukan I Made Budi dengan metode pengobatan langsung dengan sari buah Buah Merah, peneliti mengungkapkan keberhasilan yg amat tinggi dalam upaya pengobatan yg dilaksanakan terhadap penyakit yaitu; tumor otak, tumor kandungan, tumor payudara, kanker hati, bahkan juga HIV/AIDS yg sebagian besar kasus penyembuhan terjadi atas pasien-pasien di Papua maupun penderita penyakit di p.Jawa.
Buah merah memang tokcer mengganyang sel kanker. Riset - riset di laboratorium mendukung bukti empiris tersebut. Semua itu bukan isapan jempol belaka, tapi datang dari balik dinding laboratorium seperti yang sudah dilakukan oleh Prof. Elin Yulinah Sukandar dari Farmasi Institut Teknologi Bandung, Drs. I Made Budi MSi dari Universitas Cendrawasih, Dr. Mappiratu dari Universitas Tadulako Palu, Prof. Dr. AR Sidik guru besar Jurusan Farmasi Universitas Padjajaran, Prof Dr. Lathifa Darusman MSi dari Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor (IPB), termasuk juga Puslitbang Farmasi Universitas Airlangga dan Universitas Katolik Widya Mandala, serta diberbagai pusat riset kesehatan di Moskwo Rusia, Taiwan, China dan Amerika Serikat.
Cara Memilih Buah Merah
Sebenarnya buah merah yang patut di konsumsi oleh masyarakat kita ialah buah merah yang produksi langsung dari Papua. Sebab kandungan tertinggi seperti alkaloid, fenol dan glikosida dsb biasaya terdapat pada buah merah yang tumbuh di Pegunungan dengan ketinggian sesuai , yang mana saat ini hanya di temukan di Pegunungan Jayawijaya.
Ciri dari buah merah yang berkasiat ialah buah merah yang telah matang dan bentuknya kurang lebih membentuk semacam lampu, buah merah yang demikan yang memang benar-benar berkhasiat.
HABITAT
Berbicara habitat, memang banyak dari para produsen saat ini berlomba-lomba mencari daerah habitat buah merah di luar papua dengan mengkesampingkan mutu.
Berdasarkan survei ada beberapa produsen besar yang mana untuk mendapatkan buah merah ini, mereka khusus mendatangkan kapal dan mulai untuk memanen buah merah secara massal dan besar-besaran dari sekitar halmahera utara dan sekitarnya.
Namun upaya ini sebenarnya merupakan langkah bunuh diri bagi perusahaan yang bersangkutan, sebab pada habitat buah merah yang diambil dari daerah pesisir , tidak mengandung senyawa-senyawa antioksidan yang terbukti saat ini , berpotensi untuk menyembuhkan segala jenis penyakit. Sehingga jelas bahwa orientasi perusahaan yang demikian memang hanyalah pada margin keuntungan dengan menomorduakan kualitas. Bahkan saat kami tanya pada penduduk setempat mengenai kegunaan buah tersebut, banyak dari mereka mengatakan bahwa buah merah tersebut , selama ini hanya dijadikan sebagai komoditas untuk bahan baku pewarna, namun karena permintaan dari produsen maka tidak ada alasan bagi mereka untuk memanen buah merah tersebut untuk para produsen.
Tetapi yang mengherankan justru banyak dari konsumen yang lebih membeli harga dari pada membeli kualitas, padahal konsumen yang demikian tidak ubahnya dengan membeli pewarna merah dengan harga yang cukup mahal (HATI HATI DENGAN PRODUK YANG TIDAK JELAS, KARENA KESALAHAN DALAM PROSES PEMBUATAN MINYAK BUAH MERAH DAPAT MENYEBABKAN EFEK SAMPING BERUPA ALERGI, GATAL GATAL, DAN GANGGUAN PENCERNAAN)
Jaminan Secara Legalitas
Dengan banyaknya bermunculan produsen pengolahan Buah Merah dengan skala pabrikan diantaranya mereka mulai mengolah dan memproduksi Buah Merah di Wamena, Jakarta, Karawang, Bogor dan Bandung. Legalitas sangat penting sebagai jaminan atas produk yang kita beli. Gunakanlah produk yang telah memiliki ijin legalitas dari Departemen Kesehatan.
Kemurnian Produk
Dengan menjamurnya produsen Sari Buah Merah terutama dikota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bogor dan Bandung, sulit untuk menentukan mana produksi yang benar berkualitas, murni dan terjamin keasliannya. Kemasan botol gelas yang lux bukanlah jaminan produk tersebut murni. Janganlah cepat percaya kata-kata asli, sebelum membeli dalam jumlah besar cobalah untuk membeli ukuran kecil dan buktikan kemurniannya dengan cara :
Menyimpan di kulkas (bukan freezer)
Bila memang ternyata membeku, maka jelas produk yang anda beli di campur minyak goreng/minyak zaitun/atau zat lain, Ada yang mengatakan buah merah bagus bila di campur dengan minyak zaitun, padahal pencampuran buah merah dengan bahan lain seperti minyak goreng menjadikan campuran tersebut menjadi minyak jenuh. Secara umum penyampuran tersebut dapat berbahaya khususnya bagi penderita asma, sirosis, gangguan paru-paru.
Meneliti dengan Menyinari
Bila dilihat dengan menyinar sari buah merah yang murni jernih dan tembus pandang. Bila cairan mengandung campuran, saat kita senter botol tidak akan terlihat tembus pandang, banyak serat atau pasta. Sisa pasta ini menyebabkan buah merah cepat membusuk, seperti halnya buah mengkudu atau noni yang harus di habiskan dengan segera. Untuk buah merah murni pada umunya lebih lama masa pembusukannya. Perhatikan juga adanya Expiry Date pada botol untuk menunjukkan masa berlaku produk tersebut.
Meneliti Melalui Aroma
Untuk Sari Buah Merah asli biasanya aroma seperti wijen akan tercium kuat ini penting dicek sebab diantara kelima perusahaan yang menerima Depkes, ada yang aroma wijennya sedikit (kemungkinan ada zat aditif untuk menambah jumlah). Disamping itu minyak sari buah merah viskositasnya lebih rendah dari minyak goreng (minyak goreng terlihat lebih kental).
Generalisasi
Kandungan Zat berkhasiat yang terdapat di dalam buah merah merupakan hal terpenting saat anda membeli suatu produk. Untuk itu disarankan untuk membeli produk yang benar-benar diproduksi di Papua/dikemas dan dibotolkan di Papua karena proses yang dilakukan di tempat lain (di Jakarta dll) akan menambah kemungkinan tidak murninya Sari Buah Merah yang anda beli.
Tanda lain adalah : tampak sisa yang tertinggal dari minyak buah merah pada sendok yang digunakan. Hal ini menunjukkan produk yang murni, tidak dicampur dengan air. Apabila dikonsumsi tenggorakan terasa lengket (seret), hal ini disebabkan karena minyak buah merah kental dan licin seperti minyak. Untuk menghilangkan perasaan itu cukup minum air putih saja.
Posted by eGuru Uroborus
Message from eGuru Uroborus: "Banyak-banyak makan buah merah y, tapi banyak-banyak buka enfo juga dong..."
Read more...